Seiring dengan perkembangan teknologi pada industri otomotif mobil yang semakin pesat, tak pelak turut menambah daftar fitur yang bisa membantu pengemudi sehingga lebih nyaman selama berkendara.
Salah satu fitur terbaru yang kini mulai marak diperkenalkan pada mobil-mobil yang di produksi untuk Indonesia salah satunya adalah fitur Automatic high beam.
Saat ini sudah ada beberapa mobil produksi yang menambahkan fitur automatic high beam sebagai fitur tambahan yang diharapkan juga bisa meningkatkan daya saing penjualan.
Sebutlah pada mobil Toyota Camry yang sudah menggunakan fitur Automatic high beam ini sejak 2021 diperkenalkan, kini Mitsubishi Triton Ultimate juga mulai menambahkan fitur ini. Lantas apa sih sebenarnya fitur Automatic high beam ini? Berikut ulasannya...
Apa sih Automatic High Beam ?
Automatic high beam merupakan fitur yang berkaitan dengan fungsi lampu depan (lampu besar/lampu kepala), khususnya untuk lampu sorot jarak jauh. Fitur ini akan sangat dirasakan manfaatnya saat kita mengemudi jarak jauh pada waktu malam hari.
Sesuai namanya, automatic high beam ini akan mengendalikan lampu sorot jarak jauh (high beam) secara otomatis. Dalam penggunaannya, fitur ini akan menyalakan atau mematikan fungsi lampu jarak jauh secara otomatis apabila syarat-syarat pengaktifan fitur ini sudah terpenuhi.
Ini artinya, selama kita mengemudi pada malam hari (khususnya saat mengemudi jarak jauh yang minim lampu penerangan jalan), maka lampu jarak jauh pada mobil kita akan bekerja secara otomatis.
Ya, automatic high beam akan bekerja secara otomatis dengan membuat lampu jauh menyala apabila kondisi jalan dihadapan kita sangat gelap (manambah visibilitas mengemudi) dan akan padam dengan sendirinya apabila ada cahaya dari lampu mobil lain yang arahnya berseberangan dengan mobil kita.
Dengan begitu, maka kita tidak perlu lagi untuk memainkan tuas saklar untuk lampu high beam saat kita membutuhkan cahaya lebih yang menggunakan lampu jauh.
Baca juga :
Bagaimana cara kerja Automatic High Beam ?
Automatic high beam ini bekerja berdasarkan perintah dari controller yang akan mengolah data input dari sensor cahaya yang umumnya dipasang di balik kaca spion tengah yang menempel pada kaca depan mobil.
Ya, sensor cahaya ini berfungsi untuk mengetahui kadar keterangan cahaya pada jalan ketika kita berkendara sehingga mobil bisa mendeteksi apakah jalan di depan cukup cahaya atau tidak.
Ketika kondisi jalan dihadapan kita terlihat gelap dan minim cahaya, maka secara otomatis lampu high beam ini akan menyala. Dengan begitu, tingkat visibilitas saat mengemudi juga akan semakin baik.
Dan ketika sensor menangkap cahaya dari sorot lampu mobil lain yang datang dari arah berlawanan, maka secara otomatis pula, lampu high beam ini akan padam dengan sendirinya sehingga hanya menyisakan sorot lampu low beam sebagai penerang jalan.
Berikut beberapa kondisi yang bisa membuat automatic high beam menyala otomatis
- Kecepatan kendaraan lebih dari 30 km/jam
- Tidak ada kendaraan yang melaju di depan kita dengan lampu besar atau lampu belakang menyala
- Tidak ada lampu jalan di depan yang menyala saat kita melaju
Jika ketiga kondisi diatas tidak dapat terpenuhi salah satunya, maka automatic high beam tidak akan aktif secara otomatis (lampu high beam akan padam dengan sendirinya)
Untuk mengaktifkan fungsi automatic high beam ini, kita perlu merujuk kembali pada buku panduan penggunaan masing-masing kendaraan karena umumnya terdapat beberapa perbedaan mendasar terkait bentuk model dan cara pengaktifannya.
Demikianlah artikel tentang fitur Automatic high beam pada mobil yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Info-Otomotif