Termometer pertama kali dibuat pada tahun 1592 oleh seorang ilmuwan Italia bernama Galileo Galilei yang menggunakan udara dan air. Pada tahun 1714, ilmuwan Jerman bernama Daniel Gabriel
Fahrenheit membuat termometer yang berisi air raksa. Dan pada tahun 1742, ilmuwan Swedia bernama Andres Celsius menemukan termometer yang menggunakan skala ukuran 100.
Di Indonesia, termometer yang banyak digunakan saat ini adalah termometer Celsius yang menggunakan ukuran 0 hingga 100 derajat. Pada awalnya, termometer menggunakan air untuk mengukur suhu benda, seperti yang dilakukan Galileo Galilei.
Secara umum termometer untuk zat atau benda cair terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat-zat cair juga. Benda cair digunakan sebagai pengisi termometer karena zat berbentuk cair ini akan mengalami perubahan volume jika terjadi perubahan suhu. Sedangkan cairan yang digunakan sebagai zat pengisi thermometer bukanlah sembarangan melainkan berupa cairan air raksa maupun cairan alkohol.
Termometer yang kita kenal saat ini mempunyai empat jenis skala ukur yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Keempat jenis dari skala pada termometer ini dinamai seuai nama penemunya. Perbedaan keempat macam skala pada termometer tersebut bisa kalian lihat dalam tabel berikut ini:
No | Termometer Skala | Penemu | Titik Tetap | Skala | Satuan | |
---|---|---|---|---|---|---|
Bawah | Atas | |||||
1. | Celcius | Andreas Celcius (Swedia) | 0º | 100º | 100 | derajat celcius (ºC) |
2. | Reamur | Reamur (Perancis) | 0º | 80º | 80 | derajat reamur (ºR) |
3. | Fahrenheit | Gabriel D. Fahrenheit (Jerman) | 32º | 212º | 180 | derajat fahrenheit (ºF) |
4. | Kelvin | Lord Kelvin (Inggris) | 273º | 373º | 100 | kelvin (K) |
Untuk mengetahui lebih dalam tentang cara kerja termometer air, mari lakukan percobaan sederhana ini secara berkelompok. Persiapkanlah alat dan bahan yag diperlukan!
A. Tujuan percobaan:
Untuk memperlihatkan prinsip kerja termometer sebagai alat pengukur tinggi rendahnya suhu.
B. Alat dan Bahan
- Air
- Pewarna makanan
- Botol kecil
- Sedotan bening
- Lilin mainan/plastisin/tanah liat
- Kain hangat
C. Langkah Percobaan
- Tuang sedikit air yang telah diberi beberapa tetes pewarna makanan ke dalam botol.
- Tandai batas atas permukan air dalam botol dengan menggunakan spidol.
- Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol.
- Tutup dengan rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam botol.
- Tempelkan kain hangat pada botol dan perhatikan baik-baik.
- Tandai dengan spidol batas permukaan air di dalam botol setelah botol ditempel kain hangat.
Berdasarkan kegiatan di atas, cobalah untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut!
1. Mengapa air di dalam botol dapat naik? Jelaskan!
Air dalam botol memuai karena menerima panas yang berasal dari kain hangat.
2. Adakah peristiwa perpindahan panas pada percobaan tersebut? Jelaskan!
Perpindahan panas terjadi dari kain yang hangat ke air yang ada dalam botol.
3. Kesimpulan apakah yang kamu dapatkan dari kegiatan di atas?
Permukaan suatu zat cair akan naik (volume zat cair bertambah) ketika dipanaskan dan juga permukaan suatu zat cair akan turun (volume zat cair akan berkurang) ketika didinginkan.
Ternyata prinsip kerja termometer cukup sederhana ya! Air di dalam botol memuai setelah menerima energi panas. Cara kerja termometer secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Bila tandon zat cair terkena (dikenai) panas (dapat berupa panas dari benda) zat cair dalam tandon akan mengembang (memuai).
- Oleh karena zat cair dalam tandon memuai, zat cair tersebut masuk ke celah kapiler. Selanjutnya, zat cair tersebut berhenti pada skala suhu tertentu. Skala itulah yang menunjukkan suhu benda yang bersangkutan.